BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar yang salah satunya laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta dikelola, karena berperan untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan, fungsi pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisien pembelajaran.
Dalam
pembelajaran biologi laboratorium tidak hanya diartikan sebagai
sebuah ruangan
tempat percobaan dan penyelidikan dilakukan, tetapi alam terbuka/lingkungan
seperti kebun, halaman, taman, kolam, hutan, dan lain sebagainya dapat disebut
sebagai laboratorium. Hal ini karena biologi mempelajari segala sesuatu tentang
makhluk hidup, dan di alam/lingkungan sekitar banyak sekali kejadian/ proses
kehidupan yang dapat diamati dan dikaji.
Menurut Rustaman
& Rustaman (1997) laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang yang
banyak digunakan dalam proses belajar mengajar biologi, sedang sarana pada
pembelajaran biologi dapat diartikan sebagai beberapa hal, seperti berikut :
- sebagai unsur pencapaian tujuan, artinya sarana bukan semata-mata sebagai alat bantu atau alat pelengkap, melainkan bersama-sama dengan 20materi dan metode berperan dalam proses kegiatan belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan.
- sebagai pengembang kemampuan, terutama alat-alat yang dapat dimanipulasi atau dirakit atau dimodifikasi atau media yang sengaja direncanakan untuk meningkatkan kemampuan tertentu, seperti kemampuan mengamati, menafsirkan, menyimpulkan, merakit alat, mengukur, memilih alat yang tepat.
- sebagai katalisator dalam pemahaman materi, misalnya melalui alat yang diperagakan, perbuatan, pengalaman langsung.
- sebagai pembawa informasi, terutama dalam bentuk media misalnya gambar, radio, televisi, film, slide film.
Kegiatan
praktikum dalam pembelajaran biologi dapat dilakukan di dalam ruangan
laboratorium, atau di luar ruangan yaitu memanfaatkan laboratorium alam. Hal
ini disesuaikan dengan materi yang dipraktikumkan. Untuk ruang laboratorium
diperlukan desain khusus karena di laboratorium, selain terdapat ruangan tempat
siswa melakukan kegiatan belajar/praktikum, terdapat pula ruangan-ruangan lain
yaitu ruang persiapan, ruang penyimpanan (gudang), ruang timbang, dan ruang
gelap. Luas ruangan praktikum biasanya disesuaikan dengan jumlah siswa yang
menggunakannya, yang diperkirakan 2,5 m2 untuk tiap siswa. Tata letak (lay out)
disesuaikan dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjaga keamanan,
sedang tata ruang tergantung pada kondisinya, namun perlu diatur sehingga mempermudah
kegiatan praktikum/ pemanfaatannya. Untuk mendukung kelancaran pemanfaatan laboratorium
alam dapat disediakan kebun botani, “green house”, dan lain-lain.
Peralatan
yang harus dipenuhi oleh sebuah laboratorium antara lain adalah meja yang
terdiri dari meja kerja siswa, meja kerja guru, meja demonstrasi, dan meja
dinding; kursi; lemari; bak cuci; listrik; papan tulis; rak; alat dan bahan
praktikum; alat peraga pendidikan seperti model, bagan, contoh hewan &
tumbuhan; perkakas; kotak P3K dan isinya; alat pemadam api dan alat kebersihan.
Pengelolaan laboratorium juga penting untuk diperhatikan yang secara garis
besar menurut Rustaman, dkk (2003) pengelolaan laboratorium dibedakan menjadi
kegiatan dalam pemeliharaan, penyediaan, dan peningkatan
daya guna laboratorium
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Pusat
Sumber Belajar Ilmiah
Pusat sumber belajar atau resources centre atau learning resources centre, ialah segala sesuatu dari yang berbentuk sebuah ruangan sampai dengan suatu bangunan bertingkat yang rumit yang didesain dan diatur secara khusus dengan tujuan untuk menyimpan, merawat, mengembangkan dan memanfaatkan koleksi sumber belajar, baik yang berbentuk bahan cetak maupun bahan non cetak oleh pelajar baik secara individual maupun dalam kelompok kecil.Pusat sumber belajar yang kadang kala diberi nama lain yang serupa seperti laboratorium alat bantu belajar, alat bantu belajar atau pusat belajar mandiri yang berfungsi melayani berbagai kebutuhan dari individual suatu fakultas, sekolah atau akademi.
2.
Laboratorium Sebagai
Pusat Sumber Belajar Ilmiah
2.1. Pengertian laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan dan
penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan
eksperimen dan penelitian dilakukan
(Depdikbud : 1995, 2003).
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum
yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan
berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati
secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Laboratorium
(disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya,misalnya laboratorium fisika,
laboratorium kimia, komputer dan laboratorium bahasa. Defenisi laboratorium
menurut:
1. Procter
1. Procter
Laboratorium
adalah tempat atau ruangan di mana para ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk
penyelidikan dan pengujian terhadap suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang melaksanakan pengujian.
2.2. Macam-macam laboratorium
a. Laboratorium pendidikan
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
b. Laboratorium riset
Laboratorium yang
digunakan oleh para praktisi keilmuwan dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.
2.3. Fungsi dan peranan laboratorium
2.3. Fungsi dan peranan laboratorium
Fungsi
laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai
wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis
besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut :
- memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar
- memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/ siswa
- memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial
- menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran
- memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/ siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan
Engkoswara (1982) mengatakan bahwa
melalui kegiatan praktikum yang biasanya dilakukan di laboratorium, siswa
diharapkan dapat :
- mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi
- mengenal berbagai peralatan laboratorium
- mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen
- mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data
- mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat
- mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi
- mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen
- mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan
- mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri
- menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko
- merangsang berfikir siswa melalui eksperimen
- mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya
Dalam proses
belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum turut berperan dalam
mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain :
- Keterampilan kognitif, misalnya :
- melatih agar teori dapat dimengerti
- agar teori
dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
- Keterampilan afektif, misalnya :
- belajar
bekerja sama
- belajar
menghargai bidangnya
- belajar
merencanakan kegiatan secara mandiri.
- Keterampilan psikomotorik, misalnya :
- belajar
memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan
- belajar
memakai peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan kegiatan laboratorium dalam
pembelajaran memiliki kebaikan
dan kelemahan. Kebaikan dari pelaksanaan
praktikum antara lain :
- melibatkan siswa secara langsung dalam mengamati suatu proses
- siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari
- siswa akan mempunyai kemampuan dalam ketrampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analitis
- siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya
- memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja sama
- membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman ketrampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
Sedangkan kelemahan/ kekurangan dari
praktikum antara lain :
- Guru harus benar-benar mampu, menguasai materi dan ketrampilan
- tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktik
- alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktik
- banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran (Indarto, 2002).
Kegiatan
laboratorium
Melalui kegiatan laboratorium siswa dapat mempelajari fakta, gejala, merumuskan konsep, prinsip, hokum dan sebagainya. Tujuan kegiatan pratikum selain untuk memperoleh pengetahuan bertujuan untuk keterampilan, dapat menetapkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada situasi baru / lain serta memperoleh sikap ilmiah. Menurut Azizah (2003) dalam pelaksanaan pratikum, umumnya meliputi:
- Persiapan,
meliputi:
- Menetapkan tujuan pratikum
- Mempersiapkan alat dan bahan
- Memperhatikan keamanan, kesehatan dan kenyamanan
- Memberi penjelasan apa yang harus diperhatikan dan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa - Pelaksanaan,
meliputi:
- Siswa melakukan pratikum
- Guru, asisten dan ko – asisten mengamati prosa pratikum - Tindak lanjut,
meliputi:
- Mengumpulkan laporan pratikum
- Mendiskusikan masalah yang ditemukan siswa
- Memeriksa dan menyimpan peralatan
Pengelolaan laboratorium
1. Optimasi
pemanfaatan laboratorium
Optimasi ruangan adalah suatu usaha untuk mengoptimasikan pemakaian
ruangan sehingga laboratorium tersebut secara optimal memberikan faedah dan
penunjang pencapaian tujuan ruangan.
Karakteristik ruangan
yang dikelola dengan baik:
- Efektif
- Efisien
- Sehat dan aman
- Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman
- Seluruh aktivitas laboratorium mudah di kontrol
- Memenuhi kebuuhan psikologis
2. Tata letak peralatan laboratorium
- Efektif
- Efisien
- Sehat dan aman
- Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman
- Seluruh aktivitas laboratorium mudah di kontrol
- Memenuhi kebuuhan psikologis
2. Tata letak peralatan laboratorium
Tata letak
peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan peralatan di
laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi persyaratan
untuk beroperasi.
Tujuan tata letak laboratorium:
- Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
- Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna / pekerja / operator
- Memaksimalkan / mempermudah penggunaan peralatan
- Mempermudah pengawasan
3. Penataan ruang alat
di laboratorium
Pada
dasarnya semua peralatan di sekolah adalah milik negara / milik yayasan untuk
sekolah yang berstatus swasta yang dipercayakan ke sekolah untuk dipergunakan
dan dikelola sesuai program yang telah dibakukan dalam hal ini untuk kegiatan
proses belajar mengajar. Maka peralatan itu harus dipertanggung jawabkan sesuai
aturan atau kebijakan yang berlaku diantaranya ialah bahwa semua peralatan yang
masuk ke laboratorium harus dilengkapi dengan dokumen pendukungnya (ada berita
acara serah terima barang, hari/tgl, spesifikasi barang, jumlah).
Agar semua peralatan
mudah dideteksi dengan prinsip:
- Mudah di lihat
- Mudah di jangkau
- Aman untuk alatnya
- Aman untuk pemakainya
4. Administrasi fasilitas (inventaris) di laboratorium
- Mudah di lihat
- Mudah di jangkau
- Aman untuk alatnya
- Aman untuk pemakainya
4. Administrasi fasilitas (inventaris) di laboratorium
Inventaris
adalah suatu kegiatan dan usaha untuk menyediakan rekaman tentang keadaan semua
fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi sekolah yang mempunyai
beberapa laboratorium sangat penting untuk mendata fasilitas / menginventaris
alat dan bahan laboratorium untuk kegiatan pembelajaran siswa.
Tujuan kegiatan
di laboratorium
ü
Teliti dalam pengamatan dan cermat dalam
pencatatan pada saat pengamatan
ü Mampu menafsirkan hasil percobaan untuk memperoleh
penemuan dan dapat memecahkan masalah
ü Mampu merencanakan dan melaksanakan percobaan
ü Terampil mempergunakan alat-alat laboratorium
ü Tumbuh sikap positif terhadap kegiatan pratikum
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
v
Laboratorium
adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilka pengalaman belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan
untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
v
Macam-macam
laboratorium:
a. Laboratorium pendidikan
b. Laboratorium riset
a. Laboratorium pendidikan
b. Laboratorium riset
v
Pengelolaan
laboratorium:
a. Optimasi pemanfaatan
b. Tata letak peralatan
c. Penataan ruang alat
d. Administrasi fasilitas
a. Optimasi pemanfaatan
b. Tata letak peralatan
c. Penataan ruang alat
d. Administrasi fasilitas
v Peranan aboratorium antara lain:
a.
Keterampilan kognitif, misalnya :
- melatih agar teori dapat dimengerti
- agar teori
dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
b.
Keterampilan afektif, misalnya :
- belajar
bekerja sama
- belajar
menghargai bidangnya
- belajar
merencanakan kegiatan secara mandiri.
c.
Keterampilan psikomotorik,
misalnya :
- belajar
memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan
- belajar
memakai peralatan dan instrumen tertentu.
B. Saran
salah satu saran yang dapatpenuisberikanyaitu agar kita dapat menggunakan fasilitas laboratorium sedemikian baik, karena banyakmanfaat yang dapat kita dapatkan jika kita menggunakannya dengan baik. Karena dengan adanya laboratorium pengetahuan kita tidak sebatas di dalam materi saja.
salah satu saran yang dapatpenuisberikanyaitu agar kita dapat menggunakan fasilitas laboratorium sedemikian baik, karena banyakmanfaat yang dapat kita dapatkan jika kita menggunakannya dengan baik. Karena dengan adanya laboratorium pengetahuan kita tidak sebatas di dalam materi saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Fred Percival dan Henry
Ellington. Teknologi Pendidikan, Jakarta: Erlangga, 1988
Darsono, M.; Sugandhi, A.; Martensi; Sutadi,
R. K. & Nugroho. 2000. Belajar dan
Pembelajaran.
Semarang : IKIP Semarang Press.
Engkoswara & Entang, M. 1982. Pembaharuan
dalam Metode Pengajaran. Jakarta :
Depdikbud.
Indarto, K. 2002. Kaitan antara Kegiatan
Laboratorium dengan Prestasi Belajar Fisika. Semarang : FMIPA Unnes.